KASIHILAH TUHAN ALLAHMU (tafsiran Ulangan 6:1-25)

BAB I
LATAR BELAKANG KITAB ULANGAN

A.    Pengantar kitab Ulangan
Sebagian besar orang Kristen maupun orang Yahudi meyakini bahwa kitab Ulangan ditulis oleh Musa sebelum kematiannya pada sekitar tahun 1405 SM. Tema kitab ini tentang ‘Pembaharuan Perjanjian’ dimana Musa menyampaikan pidato kepada orang Israel sebelum memasuki tanah Kanaan.
Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamanya ia mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel demi angkatan Israel yang baru. Mereka kini sudah mencapai akhir dari pengembaraahan dipadang gurun dan siap masuk kekanaan. Sebagian besar angkatan ini tidak mengingat paskah yang pertama, penyebrangan laut merah atau pemberian hukum digunung Sinai. Mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai perjanjian hukum taurat, dan kesetian Allah dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan. Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat pengembaraan “ angkatan keluaran” bangsa Israel yang memberontak selama 39 tahun, kitab ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat didaratan moab sebelah timur Yerikho dan sungai Yordan.
Ulangan ditulis oleh Musa ( 39: 9,24-26; bd 4: 44-46; 29:1) dan diwariskan kepda Israel sebagai dokumen perjanjian untuk dibacakan seluruhnya dihadapan seluruh bangsa setiap 7 tahun ( 31: 10-13). Musa mungkin menyelesaikan penulisan kitab ini menjelang kematiannya sekitar tahun 1405 SM. Bahwa Musa menulis kitab ini ditegaskan oleh:
1.      Pentateukh Samaria dan Yahudi
2.      Para penulis PL misalnya( Yos1:7;1 Raj 2: 3; 2 Raj 14:6; Ezra 3: 2; Nehemia 1: 8-9; Daniel 9: 11 )
3.      Yesus ( Mat 19: 7-9 ; Yoh 5:45-47) dan penulis perjanjian baru yang lain misalnya (Kis 3: 22-23; Rom 10: 19)
4.      Para cendikiawan Kristen zaman dahulu.
5.      Cendikiawan konservatif masa kini
6.      Bukti didalam kitab ulangan sendiri ( misalnya kesamaan susunan dengan bentuk-bentuk perjanjian yang ditulis pada abad 15 SM ) kisah kematian Musa ( pasal 34) sudah pasti ditambahkan segera sesudah peristiwa itu terjadi ( sangat mungkin oleh Yosua ) sebagai penghargaan yang layak bagi Musa, hamba Tuhan itu.
B.     Tujuan Kitab Ulangan
Sebelum menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua untuk penaklukan Kanaan maksud Musa mula-mula ialah untuk menasehati dan mengarahkan angkatran Israel yang baru tentang :
1.      Perbuatan-perbuatan perkasa dan janji-janji Allah
2.      Kewajiban mereka bertalian dengan perjanjian untuk beriman dan taat
3.      Perlunya mereka menyerahkan diri untuk takut kepada Tuhan, hidup didalam kehendaknya serta mengasihi dan menghormati Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan meraka.
 

 

BAB II
TAFSIRAN ULANGAN 6:1-25

A.    Takut akan Tuhan (6: 1-2)
Perintah yang sering kali diberikan kepada umat Allah dalam perjanjian lama “ takut akan Tuhan”. Pentinglah untuk memahami apa yang dimaksud perintah ini bagi kiita selaku orang percaya.perintah untuk “ takut akan Tuhan “ meliputih berbagai aspek berbeda dari hubungan seorang percaya dengan Allah.
Kata “ Takut” disini dalam bahasa Ibrani adalah  י ר א [3372] (yārē’)  yang menurut strong diotionary berarti to fear (takut), to revere, (memuja-muja) to frighten, (menjadi takut) to reverence (memberi penghormatan, menghormati). Jadi takut akan Tuhan bisa berarti memandang Dia dengan kekaguman dan penghormatan sebagai Allah karena kebesaran keagungan, kekudusan dan kuasa-Nya yang besar. Dengan kata lain takut akan Tuhan adalah menyadari bahwa Allah adalah yang maha kuasa sedangkan kita hanyalah ciptaan yang terbatas.
B.     Dengarlah hai orang Israel (6:4-9)
Bagian ini sering di sebut sebagai ”Shema” uang berasal dari bahasa Ibrani  ש מ ע [8085] (shāma)  yang berarti to hear intelligently (mendengarkan dengan penuh perhatian dan ketaatan), give ear (memberi telinga), understand (mengerti). bagian ini sangat di kenal orang yahudi pada zaman Yesus karena di ucapkan setiap hari oleh orang Yahudi yang saleh dan secara tetap dalam kebaktian di sinagoge. Shema ini merupakan pernyataan terbaik tetang kodrat monotheistis Allah dan merupakan pernyataan bangsa Israel (1) untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan dan (2) untuk mengajarkan iman mereka dengan tekun kepada anak mereka .
1.      TUHAN itu Allah, TUHAN itu Esa
Ayat ini bersama dengan ayat 5-9;11:13-21: Bilangan 15:37-41 mengerjakan monoteisme ; doktrin ini menegaskan bahwa Allah yang Esa dan benar, bukan kelompok dewa, yang berbeda-beda dan maha kuasa di antara semua dewa dan roh dunia ini (Kel.15 :11) Allah ini harus dijadikan satu-satunya kasih dan ketaatan Israel (Ayat 4-5) Aspek”Ke esaan” ini merupakan dasar dari larangan untuk menyembah dewa lainnya (Kel.20:3) ayat ini tidak bertentangan dengan pernyataan Allah Tritunggal dalam PB yang sekalipun hakikat, di manifestasikan sebagai Bapa, putra dan Roh kudus (Mat.3 :7, Mar.1:11 tentang tabiat Tritunggal Allah)

2.      Kasihilah Tuhan Allahmu.
Kata “kasih” dalam bahasa Ibraninya  א ה ב  [157] (āhab) yang berarti to have affection of (memiliki kasih saying), to love (mencintai) dan friend (sahabat). Allah mendambakan persekutuan dengan umat-Nya dan memberikan mereka suatu perintah yang sangat perlu ini untuk mengikat mereka kepada-Nya (1) Dengan menanggapi kasih-Nya dengan kasih, rasa bersyukur dan bergembiraan karena Dia dalam hubungan perjanjian. (2) “pada perintah utama dan pertama ini (Imamat 19:18) tergantunglah seluruh hukum taurat dan kitab para nabi (Mat.22:37-40). (3) ketaatan sejati adalah kepada Allah dan perintah-Nya di mungkinkan hanya apabila itu bersumber pada iman dan kasih kepada Allah.
3.      Apa yang Ku perintahkan engkau perhatikan.
Allah benar-benar menginginkan bahwa firman-Nya tersimpan dalam hati umat-Nya (Mazmur 119:11, Yesaya 31:33) Rasul Paulus menyatakan dengan jelas “hendaklah perkataanKu diam dengan segala kekayaannya antara kamu” (Kol.3:16, 2Timotius3:15-17) Hal ini hanya dapat dicapai dengan terus-menerus mempelajari hari lepas hari (Maz.119:97-100, Yoh.8:31-32) salah satu ialah membaca seluruh PB dua kali setiap tahun dan PL satu kali (Yesaya29:13, Yakobus 1:21)
4.      Mengajarkannya berulang-ulang
Mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu. salah satu cara utama untuk mengungkapkan kasih kepada Allah (Ayat5) ialah memperdulikan kesejahteraan rohani anak-anak kita dan berusaha menuntun mereka kepada hubngan yang setia dengan Allah.  Kata “mengajarkan” dlam bahasa Ibraninya  ש נ ן [8150] (shānan) yang berarti sharpen (menajamkan, meruncingkan), teach diligently (mengajarkan dengan tekun), whet (mengasah). (1) pembinaan rohani anak-anak seharus merupakan perhatian semua orang tua. (Maz.103:13;lukas1:17) (2) pembinaan rohani bersifat menyeluruh dan dalam segala situasi dan keadan Ayat7(3) Pembinaan rohani harus kreatif dan inovatif, dengan menuliskannya kepada tempat-tempat yang mudah dijangkau sehingga mudah diingat dan dilakukan. (4) tujuan dari pengarahan oleh orang tua ialah mengajar anak-anak untuk takut akan Tuhan, berjalan dengan jalan-Nya, mengasihi dn menghargai Dia serta melayani Dia dengan segenap hati dan jiwa.(10:12; Efesus 6:4).
Pada ayat-ayat selanjutnya (10-25) menyampaikan tentang implikasi bagi setiap orang yang senantiasa taat pada hukum-hukum Tuhan yaitu berkat melimpah dalam seluruh aspek kehidupan.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Ulangan pasal 26 ini sangat dikenal di kalangan orang Yahudi karena ini merupakan dasar utama tentang pendidikan anak. Dalam hubungannya dengan PB, Tuhan Yesus sendiri kurang lebih tiga kali mengutip dari bagian ini, yaitu tentang “hukum yang terutama dan yang pertama” (Mat. 22:37-40) serta dua kali dalam menghadapi cobaan iblis di padang gurun (Mat.4:7,10).

B.     Aplikasi
Kita sebagai orang yang percaya hendaknya menyadari bahwa Kasih kepada Allah merupakan kewajiban kita dan tentu saja hal ini tercermin dalam sikap kita sehari-hari. Mengasihi Allah, selain nyata dalam kasih kita kepada sesama manusia,  juga berarti patuh kepada otoritas yang telah ditetapkan Allah dalam kehidupan kita diantaranya orang tua, undang-undang Negara, peraturan sekolah dan lain-lain.


sumber: 
- Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Malang: Gandum Mas
- The New Strong's Exhaustive Concordance of the Bible

Comments

  1. Terimakasih banyak atas penafsiran kitab ini. Saya izin untuk menjadikan ini bahan pendalaman Alkitab ya, terimakasih, God bless

    ReplyDelete
  2. Tks pak buat pencerahannya. Izin share buat pelayanan di kaum bapak kami. Tuhan memberkati dan kiranya menolong pelayanan kaum bapak semakin mengasihi Tuhan.

    ReplyDelete
  3. Dimasa2 pandemi covit 19 kami tiap mlm baca firman ini dimana saat ini paling tepat utk menceritrakan kepd anak2 kamu tetang penyertaan TUHAN dlm kehidupan kita.

    ReplyDelete
  4. Trimakasih buat renungannya.subuh jam doa sy dikasih ayat alkitab ulangan 6.
    Tuhan Yesus memberkati

    ReplyDelete
  5. Terimakasih banyak untuk pencerahannya , izin share untuk kepentingan pelayanan kaum perempuan

    ReplyDelete
  6. Terima kasih banyak, renungan ini menjadi referensi yang baik bagi saya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

FAKTOR - FAKTOR PENUNJANG DAN PENGHAMBAT KOMUNIKASI

YESUS MENGUTUS 70 MURID (Tafsiran Lukas 10:1-12)